Senin, 26 September 2016

KONDISI PETERNAKAN INDONESIA

   Pengertian Peternakan

       Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.

        Berdasarkan ukuran hewan ternak, bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dan lain-lain.
Berdasarkan jenisnya, ternak dibagi menjadi ruminansia dan nonruminansia.

Sejarah

           Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan  domestika anjing, kambing, dan domba  Peternakan semakin berkembang pada masa neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada masa ini pula, domba dan kambing yang semula hanya diambil hasil dagingnya, mulai dimanfaatkan juga hasil susu dan hasil bulunya  wol Setelah itu manusia juga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil hasil kulit dan hasil susunya serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah.Manusia juga mengembangkan peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.

Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak univesitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia.Para siswa belajar disiplin ilmu seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi.
Lulusan dari perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak, pengadaan ternak dan industri makanan.

          Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.

Ciri Khas Peternakan di Indonesia

  
         Setiap daerah memiliki budaya ternak sendiri, budaya Timor Tengah Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya penduduk yang diteliti masih memiliki kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan mereka dipadang rumput pada siang hari. Begitu pula di Maluku, bidang peternakan belum menjadi sebuah bidang yang ditekuni oleh masyarakat. Yang ada hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa adanya suatu sistem tertentu.Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara, diantaranya adalah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas berkeliaran tanpa kandang. Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran, dan setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya

Kondisi Peternakan Indonesia


            Indonesia adalah negara kepulauan dengan 14.000 pulau dan populasi penduduk sebanyak 223 juta jiwa pada tahun 2006. Pertanian berperan penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menyediakan lapangan kerja dan sumber pendapatan masyarakat di pedesaan. Pada tahun 2002 pendapatan dari upah pertanian dan usahatani merebut pangsa 43% dari pendapatan keluarga, dan duapertiga dari total kesempatan kerja di pedesaan. Ditinjau dari potensi sumberdaya alam, selayaknya Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan asal ternak sendiri dan malahan berpotensi menjadi negara pengekspor produk peternakan.

       Namun demikian, pembangunan budidaya ternak di Indonesia masih belum berhasil dalam memenuhi sebagian dari kebutuhan dalam negeri, termasuk rentan terhadap serangan penyakit hewan berbahaya. Sekarang Indonesia masih mengimpor sapi hidup sebesar 30% dan produk susu sebesar 75% dari kebutuhan konsumsi dalam negeri. Impor ternak hidup dan daging sapi semakin meningkat akibat populasi ternak sapi mengalami kemerosotan dalam dua dekade terakhir, diiringi dengan penurunan populasi kerbau yang cukup tajam dari 3,6 juta ekor menjadi 2,4 juta ekor.

     Berbagai masalah pengembangan peternakan yang dihadapi di Indonesia, antara lain: rendahnya produktivitas, penyakit, manajemen, modal dan kelembagaan serta sosial-ekonomi peternakan. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi peternakan di Indonesia, terutama untuk pengembangan ternak sapi, termasuk upaya meningkatkan mutu genetik ternak lokal dan meningkatkan produksi ternak melalui hubungan yang saling mendukung antara tanaman dan ternak. Indonesia sekarang merupakan negara pengimpor hasil ternak terutama daging sapi, ternak hidup, dan bibit ayam ras. Ketergantungan ini sangat mempengaruhi perkembangan peternakan dalam negeri. Impor hasil ternak yang tinggi adalah sapi bakalan dari Australia yang cenderung terus meningkat.
Berikut beberapa data konsumsi dan produksi produk peternakan Indonesia.

Tabel 1. Konsumsi Rata-rata per Kapita Setahun Beberapa Produk Peternakan di Indonesia, 2007-2011

No.
Produk Peternakan
Satuan
Tahun
Rata-rata Pertumbuhan
2007
2008
2009
2010
2011
1.
Daging Sapi Kg
0.417
0.365
0.313
0.365
0.469
4.61
2.
Daging ayam ras Kg
3.441
3.233
3.076
3.546
4.328
6.60
3.
Daging ayam kampung Kg
0.678
0.574
0.521
0.626
0.626
-1.12
4.
Telur ayam ras Kg
6.101
5.788
5.840
6.726
6.622
2.35
5.
Telur ayam kampung Butir
5.110
4.171
3.650
3.702
3.754
-7.01
6.
Telur itik Butir
3.024
3.129
2.868
2.503
2.816
-1.28
7.
Susu kental manis (397 gr)
3.546
3.181
3.024
3.337
3.285
-1.61
8.
Susu bubuk Kg
0.886
0.782
0.730
0.782
0.730
-4.49

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (www.deptan.go.id/Indikator) dengan pengambilan data seperlunya.


Tabel 2. Produksi Hasil Peternakan Indonesia (2008 – 2012*)

No.
Produk Peternakan
Tahun

Pertumbuhan (%)
2008
2009
2010
2011
2012*
1. Daging Kerbau
1.930.716
34.645
35.912
35.331
35.290
0,12
2. Daging sapi
1.930.716
409.310
436.452
485.333
505.477
4,15
3. Daging kambing
1.930.716
73.825
68.793
66.345
68.632
3,45
4. Daging ayam ras pedaging
942.784
1.018.734
1.101.765
1.214.339
1.270.438
4,62
5. Daging ayam ras petelur
1.930.716
55.055
57.712
62.145
63.694
2,49
6. Telur ayam ras petelur
1.930.716
909.519
945.635
1.027.845
1.059.266
3,06
7. Telur ayam buras
1.930.716
160.921
175.528
172.216
205.269
19,19
8. Telur itik
1.930.716
236.427
245.038
256.196
276.215
7,81
9. Susu
1.930.716
827.249
909.533
974.694
1.017.930
4,44

Sumber: Direktorat Jendral Peternakan (www.deptan.go.id/infoeksekutif) dengan pengambilan data seperlunya.
Keterangan: *) Angka sementara

  • Gagasan untuk Masa Depan Peternakan

       Berdasarkan data konsumsi dan produksi hasil peternakan di atas, maka timbul pertanyaan sebaiknya seperti apa peternakan Indonesia masa depan?. Bentuk gagasan peternakan harus dapat menjawab beberapa tantangan yang dihadapi saat ini dan masa yang akan datang. Gagasan itu antara lain memberikan dukungan pada persediaan pangan dalam negeri, memberikan dukungan  besar bagi perkembangan industri peternakan dan pembudidayaanya, serta memanfaatkan keunggulan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada sehingga mempunyai daya saing dalam pasar global.
Industri peternakan masa depan harus juga mempunyai pemahaman dan selalu tanggap terhadap perubahan global, antara lain perubahan iklim, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, jaminan produksi peternakan yang bermutu, dan perkembangan pasar dan ekonomi global.

  • Mendorong Pasar Peternakan

       Peran pemerintah adalah memberikan pelayanan sedemikian rupa sehingga mekanisme pasar dapat bekerja. Menggerakan mekanisme pasar khususnya dalam pembangunan peternakan dalam negeri tampaknya kurang berhasil, hal tersebut terlihat pada bentuk pasar yang masih tradisional. Ada langkah tiga langkah strategis pelayanan yang harus dilakukan pemerintah.

  • Pertama, memperlakukan ternak sebagai sumberdaya. Dalam pengertian bahwa ternak dapat punah dan tidak bisa dipulihkan jika ternak habis terpakai. Karena itu pemerintah harus berupaya keras mempertahankan dan mengembangkan sumberdaya sebagai sumber pertumbuhan produksi da-ging, susu dan telur.
  • Kedua, menyediakan infrastruktur industri peternakan yaitu

(a) Infrastruktur untuk memproduksi Hijauan Makanan Ternak (HMT).
(b) Infrastruktur untuk pemanfaatan lahan dan air

  • Ketiga, melakukan usaha penggendalian penyakit ternak, antara lain menjaga kesehatan ternak dan mencegah penularan penyakit di antara ternak dan manusia, serta pengendalian penyakit ternak pada masa mendatang meru-pakan isu yang sangat penting dalam perdagangan hasil peternakan dunia.
Tiga langkah strategis diatas sangat potensial untuk mengembangkan industri peternakan Indonesia.

  • Peran Penelitian Peternakan

   Peran penelitian peternakan memiliki peranan penting untuk pengembangan industri peternakan indonesia. Disamping sebagai tempat menaruh harapan munculnya penemuan-penemuan baru, penelitian peternakan juga berfungsi untuk menjaga kualitas produk peternakan yang dipasarkan sehingga mutu produk hasil peternakan tetap terjamin keamananya.

Terimakasih dan Semoga Bermanfaat



1 komentar:

  1. Lucky Club: The ultimate online casino site
    Lucky Club offers over 1300 exciting online games! Play on all luckyclub the best casino sites for real money and win BIG! Lucky Club LuckyClub. Luckyclub. Casino.

    BalasHapus